EURUSD Konsolidasi Di Area 1,0660 Menjelang Risalah FOMC

EURUSD Konsolidasi Di Area 1,0660 Menjelang Risalah FOMC

Diperbarui • 2023-02-22

EURUSD konsolidasi setelah  turun dari tertinggi intraday, kenaikan harian pertama dalam tiga hari. Kenaikan di EURUSD di awal perdagangan Rabu (22/02/23) lebih disebabkan koreksi ringan dolar AS di tengah kehati-hatian pasar menjelang rilis risalah pertemuan Kebijakan Moneter Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Melemahnya yield obligasi Treasury AS menopang kenaikan EURUSD.

Selain itu, kekhawatiran Bank Sentral Eropa (ECB) akan menaikkan suku bunga acuan ke level tertinggi sepanjang masa juga memperkuat rebound pasangan ini. Namun, pemulihan kupon obligasi terbaru dan surutnya optimisme pasar justru seakan membebani pasangan ini. Proyeksi ECB terbaru yang semakin hawkish juga menahan EURUSD.

Mempertegas gambaran sentimen pasar, yield obligasi Treasury 10 tahun dan 2 tahun AS naik-turun di sekitar tertinggi tiga bulan yang dicapai di hari sebelumnya sementara indeks S&P 500 Futures mencatat kenaikan ringan meskipun penutupan negatif di Wall Street.

Reaksi Pasar

Data di zona Euro yang kuat, proyeksi hawkish ECB mendukung kenaikan Euro di tengah sentimen beragam. Selanjutnya, parameter inflasi Indeks Harmonisasi Harga Konsumen (HICP) Jerman dan angka sentimen IFO berpotensi bawa EUR/USD menguat menjelang Risalah pertemuan FOMC. Sementara kekhawatiran geopolitik melengkapi optimis PMI AS dan yield obligasi berpotensi membebani EURUSD.

Tren

EURUSD konsolidasi setelah turun dari level tinggi intraday di area 1,0650/1,0660. Sinyal untuk poros kebijakan Fed akan cukup untuk mendukung investor yang membeli EURUSD.

Rencana Perdagangan

Potensi SELL EURUSD dapat dipertimbangkan pada level 1,0640 dengan target profit pada level 1,0630/1,0620

Potensi Buy EURUSD dapat dipertimbangkan pada level 1,0670 dengan target profit pada level 1,0680/1,0690

EURUSD 22022023.jpg

Menyerupai

AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion
AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion

Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,

Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi
Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi

Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.

Berita terbaru

Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?
Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen. 

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera